|

ABG SMP Kesepian Colmek di Kamar Terbaru2024

 ABG SMP Kesepian Colmek di Kamar Terbaru2024

Tombol Redirect

ABG SMP Kesepian Colmek di Kamar Terbaru2024

Malam Jumat kemarin, aku memutuskan untuk pergi ke mal karena lapar dan ingin makan di salah satu restoran di sana. Saat duduk di dalam restoran, pandanganku tertuju pada seorang gadis muda yang tampak sendirian di tepi balkon, mengenakan pakaian ketat dengan celana pendek yang memperlihatkan pahanya yang mulus. Sekilas, bagian dadanya terlihat samar. Aku merasa tertarik dan memutuskan untuk mendekatinya.

“Lagi ngeliatin apa sih?” tanyaku. Dia menoleh dan memberikan senyum manis. Wajahnya cantik dengan mata sipit, hidung mancung, dan bibir mungil. 

“Nungguin teman, Om,” jawabnya.

“Mau janjian ya?” tanyaku lagi.

“Iya, katanya mau nonton, tapi udah jam segini kok belum nongol juga. Kesel deh,” keluhnya.

“Apa namamu?” tanyaku sambil mengulurkan tangan.

“Aku Miya,” jawabnya sambil menjabat tanganku.

Dengan santai, aku mulai menggelitik telapak tangannya. “Ih, Om iseng deh,” katanya tersenyum. 

“Sekolah kelas berapa, Miya?” tanyaku penasaran.

“Kelas 1 SMA, Om.”

“Wah, masih ABG banget. Temanmu nggak datang-datang. Ikut makan bareng aku, yuk. Aku lapar nih,” ajakku sambil menggandeng tangannya menuju restoran.

Sambil makan, kami berbincang lebih lanjut.

“Teman yang ditungguin cowok, ya?” tanyaku.

“Nggak kok, Om. Teman cewek.”

“Kok nonton sama cewek, mana asik?”

“Kan cuma mau nonton, Om. Emangnya di bioskop ngapain yang seru?”

“Sambil nonton bisa ngobrol, lah,” godaku.

“Sambil ngapain lagi, Om?”

“Ya tergantung teman nontonnya,” jawabku sambil melihat reaksinya.

“Apa maksudnya, Om?” tanyanya penasaran.

“Kalau nonton sama ABG cantik kayak kamu, ya bakal susah fokus ke filmnya,” jawabku.

“Ih, Om gombal deh. Miya biasa aja kok.”

Temannya tak kunjung datang. Aku pun bertanya, “Kalau temannya nggak datang, mau nonton sama aku aja?”

“Beneran cuma nonton, Om?”

“Iya, tapi nontonnya di tempatku. Biar lebih private,” jawabku sambil tertawa kecil.

“Masa sih, Om?” Dia mulai tampak ragu, tapi senyumnya tak hilang.

**Perjalanan Menuju Apartemen**

Setelah selesai makan, kami keluar dari restoran dan aku mengajaknya ke tempatku. 

“Ke apartemen? Om tinggal di sini ya?” tanya Miya ketika kami menuju lift.

“Iya, aku tinggal di sini.”

Di lift, aku melihat Miya tampak lebih santai. Kami naik ke lantai 35 dan menuju apartemenku. Setelah masuk, Miya duduk di sofa, dan aku duduk di sebelahnya.

“Kamu sebenarnya nungguin siapa sih di mal tadi?” tanyaku lagi, ingin memastikan.

“Nungguin teman, Om. Kan Miya udah bilang tadi.”

“Tapi bukan untuk nonton, kan?”

“Gimana Om bisa tau?” tanyanya heran.

“Ya, keliatan aja. Cewek secantik kamu pasti ada alasan lain,” jawabku sambil menatap matanya.

“Sebenernya Miya mau dikenalin sama Om-om,” katanya akhirnya.

“Oh, akhirnya ketemu sama aku nih. Jadi mau main di sini?” tanyaku sambil tersenyum.

“Miya penasaran aja, Om. Katanya lebih nikmat main sama Om-om.”

**Malam yang Mengalir**

Miya kemudian mengikuti aku ke kamar dan aku mengganti pakaian dengan celana pendek dan kaos. 

“Miya, kamu bisa mijitin aku?” tanyaku.

“Gak bisa, Om. Tapi bisa dicoba,” jawabnya sambil tersenyum.

Miya mulai memijat kakiku dari telapak hingga paha, dan aku merasakan sensasi yang nyaman. Perlahan-lahan, pijatannya beralih ke punggung dan aku melepaskan kaosku agar lebih nyaman. 

“Om, celananya juga dilepas aja, biar mijetnya bisa tuntas,” katanya.

Aku pun melepaskan celanaku, dan Miya melanjutkan pijatannya dengan lebih intens. Saat itu, kami berdua sudah saling terangsang. Tanganku mulai bergerak membelai tubuhnya dan kami terlibat dalam ciuman yang semakin mendalam.

Miya membuka bajunya, dan aku bisa melihat tubuhnya yang indah. Kami berdua saling memuaskan satu sama lain. Di antara sentuhan dan desahan, Miya tampak sangat menikmati setiap momen. 

“Om, Miya mau lagi,” desahnya.

“Ayo, kita lanjut di kamar,” ajakku sambil membawa dia ke ranjang. 

Malam itu, kami menikmati kebersamaan kami dengan penuh gairah. Miya, dengan keinginannya untuk merasakan pengalaman baru, memberikan dirinya sepenuhnya, dan aku memastikan setiap detik bersama adalah penuh kenikmatan bagi kami berdua. Ini lah cerita ABG SMP Kesepian Colmek di Kamar Terbaru2024.


LihatTutupKomentar

popunder

Facebook